POLTEKAD KODIKLATAD
JURUSAN TEKNIK TELKOMMIL



بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

TUGAS 2
SISTEM UAV


OLEH :
SERTU ANANDA HERDI AKBAR (20210621-E)


A.     PERSOALAN

1.      Sebutkan dan jelaskan mode terbang Drone Bomber Poltekad.

2.      Sebutkan dan jelaskan komponen yang digunakan dalam Drone Bomber Poltekad.


 

B.     JAWABAN

1. Secara umum mode terbang Drone Bomber Poltekad dapat dikelompokan menjadi mode autonomous dan mode operasi manual yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

a.      Mode Autonomous

Autonomous drone adalah jenis drone yang mampu terbang secara otomatis tanpa perlu dikontrol secara manual oleh operator. Drone ini menggunakan teknologi sensor dan perangkat lunak canggih untuk mengenali dan merespons lingkungan sekitar dengan sendirinya.

Beberapa contoh teknologi sensor dan perangkat lunak yang digunakan oleh autonomous drone adalah:

1) Computer Vision: Teknologi penginderaan visual yang memungkinkan drone untuk mendeteksi objek, mengidentifikasi bentuk, dan menganalisis pola gerakan di sekitarnya.

2)   GPS: Sistem navigasi yang digunakan oleh drone untuk menentukan posisi dan navigasi secara akurat.

3) Lidar: Teknologi penginderaan jarak jauh yang menggunakan laser untuk mendeteksi dan mengukur jarak dan kecepatan objek di sekitarnya.

4)   Radar: Teknologi penginderaan jarak jauh yang menggunakan sinyal radio untuk mendeteksi dan memetakan lingkungan sekitar drone.

5)  Artificial Intelligence: Teknologi yang memungkinkan drone untuk belajar dan memperbaiki kinerjanya seiring waktu, serta membuat keputusan otomatis berdasarkan data yang diterima.

Keuntungan dari penggunaan autonomous drone adalah efisiensi dan akurasi yang lebih tinggi dalam berbagai aplikasi. Misalnya, autonomous drone dapat digunakan dalam pemantauan lingkungan, pengumpulan data, atau bahkan dalam pengiriman barang secara otomatis.

Namun, penggunaan autonomous drone juga memunculkan beberapa kekhawatiran, seperti potensi hilangnya kendali atas drone atau keamanan siber yang terkait dengan penggunaan perangkat lunak yang terhubung ke jaringan. Oleh karena itu, perlu ada aturan dan regulasi yang ketat untuk memastikan penggunaan autonomous drone yang aman dan terkendali.

 

b.      Mode operasi manual

Mode terbang drone manual adalah mode terbang di mana pengendali drone secara langsung mengendalikan gerakan drone menggunakan kontroler atau remote. Dalam mode terbang manual, drone tidak dilengkapi dengan fitur bantuan stabilisasi otomatis seperti pada mode terbang otomatis, sehingga pengendali harus memiliki keterampilan dan pengalaman terbang yang memadai untuk dapat mengendalikan drone dengan tepat.

Dalam mode terbang manual, pengendali dapat mengontrol arah dan kecepatan drone dengan menggunakan joystick pada kontroler. Joystick biasanya memiliki empat arah untuk mengendalikan gerakan drone ke depan, belakang, kiri, dan kanan, serta dua joystick tambahan untuk mengontrol ketinggian dan arah putaran drone.

Selain itu, dalam mode terbang manual, pengendali juga dapat melakukan manuver tertentu seperti flip, roll, atau hover, dengan menggabungkan gerakan joystick dan kontroler yang tepat. Namun, manuver ini memerlukan keterampilan terbang yang sangat baik dan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak drone.

Meskipun mode terbang manual lebih sulit untuk dikendalikan daripada mode terbang otomatis, mode ini memberikan pengendali lebih banyak kontrol dan fleksibilitas dalam mengatur gerakan drone. Mode terbang manual sering digunakan oleh pengendali drone profesional untuk mengambil gambar atau merekam video yang lebih kreatif dan dinamis.

 

2.      Komponen-komponen drone secara lengkap antara lain:

a.   Frame atau rangka: merupakan kerangka atau bingkai yang membentuk bentuk fisik drone, umumnya terbuat dari bahan seperti plastik, karbon, atau logam. Frame drone harus dirancang dengan baik agar kokoh dan stabil untuk mencegah kerusakan saat terbang.

b.  Motor: merupakan sumber tenaga untuk menggerakkan propeller. Motor drone terdiri dari beberapa jenis, antara lain brushless motor atau motor tanpa sikat yang merupakan jenis motor terbaik untuk digunakan pada drone karena lebih tahan lama dan efisien daripada jenis motor lainnya.

c.     Propeller: merupakan bagian drone yang bertugas menghasilkan daya angkat dan dorongan untuk mendorong drone terbang. Propeller drone terdiri dari dua jenis, yaitu clockwise (CW) dan counterclockwise (CCW), dan harus dipasangkan dengan benar pada motor.

d.     Electronic Speed Controller (ESC): merupakan perangkat elektronik yang mengatur kecepatan putaran motor drone. ESC bertugas memproses sinyal dari pengendali dan mengirimkan sinyal ke motor, sehingga menghasilkan gerakan yang diinginkan.

e.     Flight Controller: merupakan komponen utama pada drone yang berfungsi sebagai otak drone. Flight controller berisi sensor-sensor seperti akselerometer, giroskop, magnetometer, dan GPS, yang membantu mengontrol pergerakan drone.

f.     Battery atau baterai: merupakan sumber daya utama drone untuk terbang. Baterai drone terdiri dari beberapa jenis, seperti Li-Po (Lithium Polymer), Li-Ion (Lithium Ion), dan NiMH (Nickel Metal Hydride). Baterai drone harus memiliki kapasitas yang cukup untuk mendukung waktu terbang yang diinginkan.

g.  Kamera atau sensor lain: beberapa jenis drone dilengkapi dengan kamera atau sensor lain seperti lidar, thermal imaging, dan radar. Kamera pada drone digunakan untuk merekam gambar atau video dari ketinggian yang sulit dijangkau.

Itulah beberapa komponen utama pada drone yang memungkinkan drone terbang dan melakukan tugas-tugas yang diperlukan. Semua komponen harus dirawat dan diperiksa secara teratur untuk memastikan drone berfungsi dengan baik dan aman saat terbang.



ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

Tidak ada komentar:

Posting Komentar